Makna Isti’adzah atau ta’awudz secara bahasa adalah memohon perlindungan, pemeliharaan dan penjagaan.
Membaca isti’adzah disunnahkan terutama sebelum memulai membaca ayat suci Alquran
Ada dua macam variasi bacaan isti’adzah yang biasa diucapkan,yaitu
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيم
“Aku memohon perlindungan kepada Allah SWT dari setan yang terkutuk”
dan
أَعُوذُ بِاللَّهِ اْلسَّمِيْعِ اْلْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيم
“Aku memohon kepada Allah SWT yang maha mendengar lagi maha mengetahui ,dari setan yang terkutuk”
Pada footnote kitab I’robul Quranul Karim halaman 18 Dr. Mahmud Sulaiman Yaqut menjelaskan makna As-Syaithon dan Ar-Rajim sebagai berikut :
As-Syaithon
As-Syaithon menggunakan wazan fai’aalu berasal dari akar kata Sathona (Menentang) yang juga memiliki makna ba’uda (jauh/mati/binasa) seperti pada perkataan “jauh dari kebaikan” sebagaimana iblis karena dia telah putus harapan dari rahmat Allah.
Ar-Rajim
Menggunakan wazan fa’iilu yang dikehendaki padanya adalah isim maf’ul yaitu dari kalimat As-Syaithon Al-Marjuum, secara bahasa Al-Marjuum memiliki makna Al-Mal’unu Al-Mathrudu (yang terlaknat yang tersingkirkan) yaitu laknat Allah untuk nya yang bermakna Allah telah melaknatnya dan menyingkirkannya.
Di dalam Jami’ Al-Bayan Fi Ta’wil Al-Qur’an Imam Ath-Thabari ketika menakwilkan kalimat minas syaithoni menjelaskan bahwa Syetan dalam bahasa Arab berarti segala yang membangkang dari jenis jin, manusia, hewan, dan lainnya.
Allah SWT telah memerintahkan kita untuk menjauhi langkah-langkah syetan karena akan membawa pada perbuatan yang keji dan perbuatan yang mungkar.
Allah SWT berfirman :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ وَمَنْ يَّتَّبِعْ خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ فَاِنَّهٗ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar. (QS. An-Nur : 21)
Alhasil, sangat penting untuk selalu berlindung kepada Allah SWT agar tidak sampai terjebak pada bujukan syetan yang justru akan menjerumuskan kita pada kehinaan.
Terlebih di bulan Ramadhan yang mulia ini, kita bisa menggunakan ibadah puasa yang sedang dijalankan sebagai perisai guna menghindari ajakan dan bujuk rayu syetan yang terkutuk.
Sehingga nantinya derajat taqwa disisi Allah SWT sebagai simbol kemenangan menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh bisa kita raih.
Wallahu’alam bishowab