You are currently viewing Menjadi Lebih Cerdas dengan Mengingat Mati

Menjadi Lebih Cerdas dengan Mengingat Mati

Judul Buku: Kitab Akhir Hayat
Penulis: Ade Hashman. Sp. An.
Jumlah halaman: 340
Penerbit: Republika Penerbit
Tanggal-bulan-tahun diterbitkan: April 2016
ISBN: –

Kematian merupakan konsekuensi paling logis bagi kehidupan. Kematian akan hadir menemui siapa saja yang merasakan kehidupan, kemudian memisahkannya dengan segala sesuatu yang dicintainya selama hidup di dunia.

Allah SWT Sang Maha Pencipta alam semesta telah mengabarkan peristiwa kematian ini di dalam Al-Quran.

“Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.” TQS Al–‘Ankabut [29] : (57).

Menurut para ulama kematian bukan sekadar ketiadaan atau kebinasaan belaka, tetapi sebenarnya mati adalah terputusnya hubungan antara ruh dengan tubuh. Terhalangnya hubungan antara keduanya, dan bergantinya keadaan dari suatu alam ke alam lainnya.

Kematian merupakan musibah terbesar dan bencana paling dahsyat. Sebagaimana Firman Allah SWT:

“Lalu kamu ditimpa musibah kematian.” TQS Al-Ma’idah [5] : (106).

Meskipun demikian, menurut para ulama ternyata ada musibah yang lebih besar daripada kematian, yaitu lalai terhadap mati, tidak peduli, dan jarang memikirkannya, serta tidak beramal baik sebagai persiapan untuk menghadapi kedatangannya.

Rasulullah SAW bersabda, “Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kenikmatan.” Maksudnya adalah kematian. (HR. At-Tirmidzi).

Buku ini mengajak pembacanya untuk merenung tentang kematian yang pasti akan datang. Penulis mencoba memberikan sebuah gambaran konkret bagaimana kematian itu menjadi sebuah penutup kehidupan di dunia dan sebagai gerbang awal menuju kehidupan abadi yang sesungguhnya.

Namun, tidak semua manusia mampu memahami hakikat kematian. Berbekal akal dan hawa nafsunya bahkan banyak manusia yang mengingkari adanya kehidupan setelah kematian. Tak cukup sampai di sana, mereka juga berpendapat bahwa kehidupan setelah kematian adalah dongeng yang diciptakan oleh agama-agama samawi.

Berpijak dari analisis ilmiah, buku ini menunjukkan kesalahan-kesalahan teori para penganut ateis dan dialektika materialisme tentang kehidupan setelah mati. Pandangan pesimis para filosof materialistik tentang kematian juga diluruskan oleh penulis menggunakan dalil naqli dan argumentasi ilmiah.

Dengan membaca buku ini, secara tidak langsung pembaca sebenarnya diajak untuk mengingat dan berpikir tentang kematian. Merenung tentang apa yang sudah dijalani selama masa kehidupan mulai masa baru lahir sampai saat-saat menjelang kematian.

Puncaknya, buku ini juga dengan sengaja mengajak pembacanya menjadi orang yang cerdas, sebagaimana sabda Nabi SAW :

“Orang yang paling cerdas diantara kalian adalah yang paling banyak mengingat kematian”. (HR. Ibnu Majah).

Ditulis dengan pendekatan analisis ilmiah tentu saja buku ini kaya akan konten yang tersusun dari kata atau istilah ilmiah yang banyak ditemui dalam bidang kedokteran dan ilmu biologi. Jika Anda membaca buku ini dan mendapatkan kata yang masih asing, tidak perlu sungkan untuk mengetikkan kata asing tersebut di mesin pencarian, agar apa yang disampaikan oleh penulis buku bisa lebih Anda pahami.

Tekad kuat penulis untuk membuktikan kelemahan teori-teori filsafat yang ditopang oleh ide ateisme maupun materialisme, terlihat jelas di bab Filsafat dan Psikologi Kematian yang diulas begitu panjang lebar bahkan terlalu panjang karena menghabiskan hampir separuh tebal buku. Pembahasan tentang filsafat pada buku ini mengalahkan pembahasan di bab Biologi Kematian yang membahas tentang saat-saat menjelang kematian. Sebuah bahasan yang seharusnya menjadi inti dari buku Kitab Akhir Hayat ini.

Sebagai jendela ilmu pengetahuan, buku ini mampu memberikan informasi yang begitu jelas dan tegas mengenai makna kematian secara ilmiah namun tetap berlandaskan dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah. Cocok dibaca oleh siapa saja yang ingin naik level menjadi lebih cerdas dengan cara banyak mengingat mati.

Penulis buku Kitab Akhir Hayat ini adalah dr. Ade Hashman, Sp.An yang berprofesi sebagai dokter spesialis Anestesi di RSUD Kudungga Sangatta. Meskipun berprofesi sebagai dokter spesialis, dr. Ade juga aktif di dunia tulis menulis. Kitab Akhir Hayat merupakan karya beliau yang mengangkat tema “After Life”, karya beliau lainnya adalah Mengobati Dengan Hati, Kenapa Rasulullah Tidak Pernah Sakit, Karena Kita Begitu Berharga, dan Rahasia Kesehatan Rasulullah.

abahzaki

Al-Faqir, hanyalah seorang hamba Allah yang terus berusaha untuk mengenal dan mendekat kepada-Nya

Leave a Reply