You are currently viewing Resep Menuju Kebahagiaan Sejati

Resep Menuju Kebahagiaan Sejati

Judul Buku: Resep Bahagia Imam Al-Ghazali
Penulis: Imam Al-Ghazali
Jumlah halaman: 388
Penerbit: Turos Pustaka
Tahun Terbit: Cetakan 1, Oktober 2021
ISBN: 978-623-7327-59-2

Tak ada satupun yang lebih dekat denganmu daripada dirimu sendiri. Jika kau tak mengenal dirimu, bagaimana mungkin kau akan mengenal Tuhanmu? (halaman 5).

Kebahagiaan merupakan alasan paling banyak dikemukakan oleh manusia untuk melegitimasi segala aktivitas yang dilakukannya. Bekerja, bercanda, tamasya, beribadah, dan menjalankan hobi rela dilakukan untuk mengejar kebahagiaan.

Untuk mencapai kebahagiaan tersebut setiap orang memiliki cara yang berbeda. Tak jarang pula orang rela mengorbankan harta benda untuk mendapatkan kebahagiaan yang dinilai sebagai kebutuhan paling krusial di dalam kehidupan.

Pertanyaannya adalah seperti apa proses yang benar dalam mencapai kebahagiaan tersebut? Jangan-jangan selama ini kita terjebak pada sebuah istilah yang aprori saja tanpa mampu mengungkap dan merasakannya. Sehingga terjebak dalam fatamorgana kebahagiaan yang tidak berkesudahan.

Menurut Imam Al-Ghazali di dalam buku resep bahagia ini, proses (Al-Kimia)  penting untuk diperhatikan. Siapa saja yang mencari kimia kebahagiaan tanpa mencontoh risalah kenabian sebenarnya ia telah meniti jalan yang salah. Semua aktivitas yang dia lakukan hanya berupa fatamorgana, dia mengira akan mendapatkan keuntungan tetapi dia sebenarnya menderita kerugian dan mendapatkan celaka di hari kiamat kelak.

Imam Al-Ghazali menggunakan diksi kimia untuk menggambarkan proses perubahan manusia dari makhluk yang hina menjadi makhluk yang mulia. Dimana istilah ini dulu juga sudah digunakan sejak dulu untuk menggambarkan proses mengubah sesuatu yang tidak berharga menjadi emas dan perak.

Proses menuju kebahagiaan diawali dengan mengenal diri sendiri. Bukan hanya mengenal nama dan fungsi anggota tubuh yang ada di badan saja. Lebih dari itu, mengenal diri sendiri adalah mengetahui dengan pasti jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut: Siapa dirimu? dari mana asalmu sebelum datang di dunia ini? untuk apa kamu diciptakan? dengan apa kamu meraih kebahagiaan? Dan apa yang menyebabkanmu mendapatkan kesengsaraan?

Selanjutnya,  Imam Al-Ghazali menjelaskan tentang potensi yang ada pada diri manusia yaitu potensi amarah, potensi syahwat, dan potensi ilmu. Ketiga potensi tersebut harus berusaha untuk diselaraskan agar manusia bisa muncul dalam diri manusia potensi-potensi positif yang berguna dalam mengarungi kehidupan dan mencapai kebahagiaan.

Lebih dalam lagi, Imam Al-Ghazali mendeskripsikan tentang perilaku dan karakter hati yaitu budi pekerti terpuji dan budi pekerti yang buruk. Budi pekerti terpuji akan mengantarkan manusia menuju tangga kebahagiaan sebaliknya budi pekerti buruk akan membawa manusia berjalan menuju kesengsaraan.

Perilaku hati tersebut akan berpengaruh terhadap perilaku manusia sehari-hari yang diibaratkan oleh Imam Al-Ghazali seperti perilaku setan, perangai binatang ternak. binatang buas, dan budi pekerti malaikat. Singkatnya, perilaku-perilaku buruk setan dan binatang harus berada dibawah kendali akal yang berlandaskan ilmu, sehingga muncul dalam diri manusia budi pekerti malaikat yang merupakan benih-benih dari kebahagiaan.

Puncaknya, nikmat kebahagiaan sejati yang akan terasa oleh manusia adalah mengenal Allah SWT (makrifatullah) sebagai tuhan yang menciptakan dirinya. Semakin mengenal Allah semakin besar pula kenikmatan yang akan dirasakan manusia, sebab sejatinya manusia menjadi sadar bahwa segala kenikmatan yang dia rasakan merupakan anugerah-Nya.

Buku resep bahagia ini merupakan terjemah dari kumpulan 8 risalah Imam Al-Ghazali yang bergenre tasawuf. Didahului dengan Kimiya as-Sa’adah (Proses Kebahagiaan) dilanjutkan dengan resep bahagia lainnya yaitu Ar-Risalah al-Wa’dziyyah (Untaian Nasehat Keimanan), Ayyuha al-Walad (Wahai Anakku, Amalkan Apa yang Kau Ketahui), Mi’raj as-Salikin (Tangga-tangga Para Salik), Miskyat al-Anwar (Cahaya di Atas Cahaya), Minhaj al-Arifin (Jalan Para Pencari Tuhan), Al-Adab fi ad-Din (Etika Dalam Beragama), dan Risalah at-Thair (Risalah Burung).

Sebagai produk terjemah yang baik, membaca buku ini tidak berasa seperti sedang membaca terjemahan. Sehingga cocok dibaca siapa saja yang ingin menambah pengetahuan tentang khazanah Islam. Ekuivalensi antara bahasa sumber dan bahasa sasaran berhasil dipadukan dengan apik oleh tim Turos Pustaka. Sehingga para pembaca akan mendapatkan terjemahan yang luwes, bermakna, dan jauh dari diksi yang kaku dan ambigu.

Sedangkan bagi Anda pembaca dan penggemar Turats ada baiknya membaca buku ini ditemani dengan naskah asli atau file PDF nya, agar apa yang hendak disampaikan oleh Imam Al-Ghazali di dalam risalahnya ini lebih terpatri di dalam hati. Lebih dari itu bagi saya pribadi, membaca naskah asli bersama buku ini begitu membantu dalam memahami terminologi dalam disiplin ilmu tertentu dan juga terbantu untuk memilih makna yang tepat pada kosakata yang multimakna.

Imam Al-Ghazali memiliki gelar Hujjatul Islam (Pembela Islam) karena dengan argumennya beliau mematahkan serangan-serangan kaum batiniah dan para filosof yang hendak merancukan ajaran Islam pada masanya. Beliau memiliki nama lengkap Zainudin Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali Ath-Thusi. Dilahirkan pada tahun 450 H dan wafat pada tahun 550 H. Karya beliau sangat banyak sekali di berbagai bidang disiplin ilmu dalam Islam. Magnum opus beliau adalah kitab Ihya’ Ulumiddin yang banyak dikaji di lingkungan pesantren dan sudah diterjemahkan keberbagai macam bahasa.

abahzaki

Al-Faqir, hanyalah seorang hamba Allah yang terus berusaha untuk mengenal dan mendekat kepada-Nya

Leave a Reply